Kamis, 01 Oktober 2015

Kenali Perbedaan Pilek, Flu, dan Sinus

KOMPAS.com - Pilek, flu, dan infeksi sinus memiliki gejala yang hampir sama, sehingga sering kali membuat penderita sulit mengetahui penyakit apa yang sebenarnya menyerang tubuh. Secara umum, gejala pilek lebih ringan daripada flu dan sinus. Sedikit perbedaan bisa memberi kita petunjuk. Untuk mengetahui lebih lanjut perbedaan gejala dari tiga penyakit diatas, perhatikan perbedaan berikut ini:
Pilek
Pilek disebabkan oleh virus yang masuk ke dalam tubuh. Setidaknya ada satu dari 200 virus yang menyerang saluran pernapasan. Gejala utamanya yakni sakit tenggorokan yang diikuti dengan hidung tersumbat.
Ketika hidung tersumbat, hidung akan dipenuhi oleh lendir tanpa warna selama 7 sampai 10 hari. Demam jarang terjadi pada pilek, hanya peningkatan suhu badan. Badan akan terasa sedikit nyeri dan lelah dalam tingkat rendah hingga sedang.
Flu
Flu disebabkan oleh salah satu jenis dari beberapa jenis virus influenza. Gejala flu diantaranya tenggorokan sakit, hidung tersumbat, demam, sakit kepala, serta panas dingin. Sedangkan, pada anak-anak akan disertai rasa mual dan mudah muntah.
Flu bisa menyerang Anda tiba-tiba. Hanya dalam beberapa jam, tubuh biasanya akan terasa sakit seperti “dilemparkan” ke dinding. Anda juga akan mengalami demam tinggi dan seluruh tubuh terasa nyeri dan lemas. Umumnya, gejala flu akan berlangsung selama seminggu, tapi rasa lelah dan lemas akan berlangsung selama beberapa minggu.
Infeksi Sinus
Sinus disebabkan oleh adanya infeksi yang disebabkan oleh alergi atau pilek. Gejala paling utamanya yaitu hidung tersumbat dan berlendir dengan warna hijau atau kuning. Selain itu, penderita sinus juga mengalami sakit kepala dan nyeri di bagian wajah, seperti rahang atas, pipi, dan dahi. Umumnya, Anda akan mengenali gejala ini setelah dua atau tiga hari.  
Infeksi sinus biasannya akan membuat penderita sulit tidur, sehingga tubuh akan terasa lelah. Segera temui dokter, jika gejala ini bertahan lebih dari seminggu. Bisa jadi Anda membutuhkan antibiotik untuk mengatasi sakit ini.
Ketahanan tubuh juga menurun drastis dan mengalami kesulitan ketika tidur. Jika mengalami gejala-gejala tersebut lebih dari seminggu, disarankan untuk menemui dokter untuk diberikan antibiotik. (Muthia Zulfa)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar