KOMPAS.com - Kanker paru merupakan jenis kanker yang biasanya baru ditemukan pada stadium lanjut. Ternyata ini karena kanker paru bisa tidur di dalam tubuh selama 20 tahun sebelum ia menjadi penyakit ganas.
Penelitian menunjukkan, mutasi genetik yang menyebabkan kanker bisa tidak terdeteksi selama hampir dua dekade sebelum muncul pemicu yang membuat sel-sel kanker tumbuh dengan cepat.
Selama ekspansi ini ada gelombang kesalahan genetik yang muncul pada beberapa area tumor. Masing-masing bagian berkembang ke arah yang berbeda, yang berarti setiap bagian tumor ini secara genetik unik.
Hasil penelitian ini diharapkan mampu membuka peluang penemuan cara deteksi kanker paru. Apalagi hampir dua pertiga pasien baru didiagnosa kanker ini pada stadium lanjut sehingga terapi pengobatannya kurang efektif.
"Usia harapan hidup kanker paru relatif rendah, sedangkan terapi target hanya memiliki pengaruh yang kecil pada penyakit ini. Dengan memahami bagaimana kanker ini berkembang, diharapkan dokter bisa memprediksi kapan kanker paru terbentuk," kata Charles Swanton, dari Cancer Research UK's London Research Institute.
Penelitian terbaru ini dilakukan terhadap 7 pasien kanker, termasuk pasien perokok, mantan perokok, dan pasien paru yang tidak pernah merokok.
Hasil penelitian juga menegaskan bahwa rokok berperan pada terjadinya kanker paru. Sebagian besar kesalahan genetik dipicu oleh rokok. Tetapi seiring dengan perkembangan penyakit, mayoritas kesalahan genetik dipicu oleh proses mutasi baru pada tumor. Banyaknya varian kesalahan genetik ini bisa menjelaskan mengapa terapi target pada kanker paru sering tidak sukses.
Dengan hasil penelitian baru ini para ahli berharap bisa menyerang sel kanker sebelum sel itu mulai berkembang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar