Kamis, 04 Februari 2016

DIRI YANG LEBIH DALAM

DIRI YANG LEBIH DALAM

2 Oct 2015


Terasing dalam tubuh sendiri, itulah ciri banyak sahabat yang hidupnya bermasalah. Takut, ragu, di sini bermasalah, di sana tidak betah, itulah sebagian ciri manusia yang belum berumah dalam tubuhnya sendiri. Ini terjadi karena manusia hanya belajar ke luar. Sangat-sangat sedikit ada manusia di zaman ini yang mau belajar ke dalam.
Coba perhatikan apa-apa yang diajarkan di sekolah. Nyaris semua langkah belajar di sekolah mencakup langkah-langkah belajar ke luar. Di keluarga dan masyarakat serupa. Persaingan yang berlebihan membuat orang mengikuti langkah-langkah orang lain secara berlebihan.
Ujung-ujungnya mudah ditebak, terlalu banyak jiwa di zaman ini yang tidak aman dan tidak nyaman dalam tubuh mereka sendiri. Semakin lama mereka hidup seperti ini, semakin banyak bibit-bibit penyakit yang mereka tanam di dalam.
Terinspirasi dari sini, layak direnungkan untuk menggali ke dalam diri. Meminjam tulisan seorang mistikus, menggali diri serupa mengupas bawang merah. Di permukaan terlihat kotor. Saat dibuka ia jadi putih. Semakin dibuka semakin putih. Tatkala tidak ada lagi yang bisa dibuka, yang tersisa hanya air mata yg meleleh.
Konkritnya, di permukaan banyak jiwa memang terlihat kotor dengan dosa dan rasa bersalahnya. Asal tekun menggali, menggali dan menggali, suatu hari seorang pencari akan menemukan wajah diri yang semakin putih (baca: semakin bersyukur)  dan semakin putih.

Diantara demikian banyak Guru tersembunyi yang tersedia di dalam, yang bisa membimbing seseorang untuk menggali sampai dalam sekali adalah rasa sakit. Terutama karena rasa sakit tidak menyisakan pilihan lain selain menoleh ke dalam.
Untuk itu, apa pun bentuk rasa sakitnya, baik sakit fisik maupun emosi, belajar menemukan pesan-pesan bimbingan di balik rasa sakit. Louise L. Hay dalam karyanya You Can Heal Your Life adalah salah satu orang yang menemukan pesan-pesan spiritual mendalam di balik rasa sakit.
Hanya sebagai contoh, para sahabat yang memiliki gangguan jantung sedang diundang untuk menyempurnakan cinta. Kawan-kawan yang terkena lever sedang diketuk hatinya untuk menyembuhkan kemarahan. Para pencari yang punya gangguan pencernaan disarankan untuk lebih mengalir dalam kehidupan.
Ia yang memiliki gangguan pernafasan, itu adalah cara sang jiwa di dalam untuk memberi tahu akan pentingnya keterhubungan. Siapa saja yang kakinya bermasalah, itu adalah masukan agar hati-hati dalam melangkah. Para penggali yang sering sakit di mulut dan tenggorokan, dianjurkan untuk hati-hati dalam berbicara.
Dengan cara seperti ini, seseorang terus menerus berguru ke dalam diri. Serangkaian langkah yang membimbing seseorang untuk berumah dalam tubuh sendiri. Di rumah seperti inilah jiwa bisa menemukan kalau kehidupan adalah puisi kedamaian.
Penulis: Gede Prama

1 komentar:

  1. rasa yang telah terlantar selama puluhan tahun dapat bersemi kembali setelah tersentuh siraman kesejukan...........tumbuh subur, menghijau..... mekar dan cantik

    BalasHapus