Rabu, 19 Oktober 2016

Yahudi Cerdas, Karena Takdir Atau Pola Hidup?

Sayangi.com - Terlepas dari banyak yang tidak suka terhadap Yahudi karena kelicikannya, tetapi harus diakui pula bahwa Yahudi adalah bangsa yang cerdas. Atas kecerdasannya, Yahudi yang tidak begitu besar dibanding bangsa Arab, tetapi bisa 'merajalela' di jazirah Arab. Negara yang super power seperti Amerika pun dapat dikendalikan oleh bangsa yang terkenal dengan zionismenya ini.

Orang-orang Yahudi itu cerdas dan sadar  dan bahkan sombong dengan kecedasannya sehingga pandai mengolah keadaan, bahkan mungkin cenderung meliciki orang lain untuk kepentingan kelangsungan hidupnya.
Selain sombong, bangsa yang bangga dengan zionisme ini cenderung tidak memiliki hati nurani. Kecerdasannya tidak diimbangi dengan moralitas yang baik.

Lalu apakah Yahudi memang ditakdirkan menjadi manusia yang cerdas atau justeru karena pola hidupnya yang membuat mereka cerdas?

Setidaknya, berangkat dari pemikiran inilah, seorang ilmuwan California, Dr Stephen Carr Leon meneliti pola hidup Yahudi dan dituangkannya ke dalam sebuah tesis PhD-nya, "Mengapa Yahudi Pintar?".

Stephen mulai menulis pada akhir bulan Desember 1980 dan berakhir selama 8 tahun kemudian. Dia pun melakukan pengamatan langsung setelah berada 3 tahun di Israel karena menjalani housemanship (program latihan untuk menjadi Doktor atau ahli farmasi) di beberapa rumah sakit di sana.

Berikut ini adalah kesimpulan-kesimpulan yang ditulis oleh Stephen yang terjemahan H. Maaruf Bin Hj Abdul Kadir (guru besar berkebangsaan Malaysia) dari Universitas Massachuset USA.
Pencerdasan anak-anak yahudi ternyata sudah dimulai sejak persiapan awal melahirkan. Setelah mengetahui sang ibu sedang mengandung, maka si ibu akan lebih sering menyanyi dan bermain piano. Si ibu dan bapak akan membeli buku matematika dan menyelesaikan soal bersama.

Stephen sungguh heran karena temannya yang mengandung sering membawa buku matematika dan bertanya beberapa soal yang tak dapat diselesaikan, kebetulan Stephen suka matematika.

Stephen bertanya "Apakah ini untuk anak mu ?”

"Iya, ini untuk anak saya yang masih di kandungan, saya sedang melatih otaknya, semoga ia menjadi jenius." jawab ibu itu.

Peristiwa ini membuat Stephen tertarik untuk mengikuti terus perkembangannya.

Kembali ke matematika tadi, tanpa merasa jenuh si calon ibu mengerjakan latihan matematika sampai genap melahirkan.

Hal lain yang Stephen perhatikan adalah cara makan. Sejak awal mengandung sang ibu suka sekali memakan kacang badam (almond) dan korma bersama susu. Tengah hari makanan utamanya adalah roti dan ikan tanpa kepala bersama salad yang dicampur dengan badam dan berbagai jenis kacang-kacangan.

Menurut wanita Yahudi itu, daging ikan sungguh baik untuk perkembangan otak, sedangkan kepala ikan mengandung kimia yang tidak baik dan dapat merusak perkembangan serta penumbuhan otak anak di dalam kandungan. Ini adalah adat dan semacam kewajiban orang-orang Yahudi ketika ibu-ibu mengandung, yakni mengkonsumsi pil minyak ikan. Ketika diundang untuk makan malam bersama orang-orang Yahudi. Pada setiap undangan yang sama, mereka gemar sekali memakan ikan (hanya isi atau fillet) ungkapnya.

Biasanya kalau sudah ada ikan, maka tidak ada daging. Ikan dan daging tidak ada bersama di satu meja. Menurut keluarga Yahudi campuran ikan dan daging tidak bagus dimakan bersama, salad dan kacang harus, terutama kacang badam.

Uniknya, mereka akan makan buah-buahan dahulu sebelum hidangan utama. Jangan terperanjat jika anda diundang ke rumah Yahudi anda akan dihidangkan buah-buahan dahulu. Menurut mereka dengan memakan hidangan karbohidrat (nasi/roti) dahulu kemudian buah-buahan akan menyebabkan merasa mengantuk. Akibatnya lemah dan payah untuk memahami pelajaran di sekolah.

Di Israel merokok adalah tabu, apabila anda diundang makan dirumah Yahudi jangan sekali-kali merokok. Tanpa sungkan mereka akan menyuruh anda keluar dari rumah mereka, menyuruh anda merokok di luar rumah mereka. Menurut ilmuwan di universitas Israel, penelitian menunjukkan nikotin dapat merusak sel utama pada otak manusia dan akan melekat pada gen. Artinya, keturunan perokok bakal membawa generasi yang cacat otak (bodoh) suatu penelitian dari ilmuwan gen dan DNA Israel.

Perhatian Stephen selanjutnya adalah mengunjungi anak-anak Yahudi. Mereka sangat memperhatikan makanan, makanan awal adalah buah-buahan bersama kacang badam, diikuti dengan menelan pil minyak ikan (code oil lever). Dalam pengamatan Stephen, anak-anak Yahudi sungguh cerdas, rata-rata mereka memahami tiga bahasa yakni : Hebrew, English, dan bahasa Arab. Sejak kecil mereka telah dilatih bermain biola dan piano, ini adalah suatu kewajiban.

Menurut mereka bermain musik dan memahami not dapat meningkatkan IQ, sudah tentu bakal menjadikan anak pintar. Menurut para ilmuwan Yahudi, hentakan musik dapat merangsang otak, tak heran banyak pakar musik dari kaum Yahudi.

Seterusnya di kelas 1 hingga 6, anak-anak Yahudi diajari matematika berbasis perniagaan. Pelajaran IPA sangat diutamakan. Di dalam pengamatannya, Stephen mengatakan "jika dibandingkan dengan anak-anak di California dalam tingkatan IQ-nya, bisa saya katakan 6 tahun ke belakang!!"
Segala pelajaran akan dengan mudah ditangkap oleh anak Yahudi.

Selain dari pelajaran tadi, olah raga juga menjadi kewajban mereka. Olah raga yang diutamakan menurut teman Yahudinya Stephen adalah memanah dan menembak karena dapat melatih fokus otak. Di samping itu menembak adalah bagian dari persiapan untuk membela negara.

Selanjutnya perhatian Stephen ke sekolah tingkat menengah. Di sini murid-murid di perdalam dengan pelajaran sains. Mereka di dorong untuk menciptakan produk. Meski proyek mereka kadang kelihatannya lucu dan memboroskan tetapi diteliti dengan serius. Apalagi kalau yang diteliti itu berupa senjata, medis dan teknik. Ide itu akan dibawa ke jenjang lebih tinggi. Satu lagi yang diberi keutamaan adalah fakultas ekonomi, saya sungguh terperanjat melihat begitu agresif dan seriusnya mereka belajar ekonomi.

Di akhir tahun di universitas, mahasiswa diharuskan mengerjakan proyek. Mereka harus mempraktekkannya. Anda hanya akan dinyatakan lulus jika team anda (10 orang setiap kelompok) berhasil mendapat keuntungan sebanyak US$ 1 juta. Anda terperanjat? Itulah kenyataannya. Kesimpulan pada teori Stephen adalah melahirkan anak & keturunan yang cerdas adalah keharusan, tentunya bukan perkara yang bisa diselesaikan semalam, bahkan mungkin perlu proses melewati beberapa generasi.

Selasa, 18 Oktober 2016

Penyebab Nyeri Pada Tumit dan Telapak Kaki Serta Pengobatannya

Penyebab Nyeri Pada Tumit dan Telapak Kaki Serta Pengobatannya

Calcaneal Spur 


Nyeri pada tumit atau sering disebut kalkaneus spur adalah tumbuhnya tulang baru (tulang taji) yang runcing pada tulang tumit (tulang kalkaneus). Taji tumit dapat terletak di bagian belakang tumit atau di bawah tumit, di bawah telapak kaki. Taji tumit di bagian belakang tumit sering dikaitkan dengan peradangan tendon Achilles (tendinitis) dan menyebabkan nyeri dan rasa sakit di bagian belakang tumit.







Heel Spur

Taji tumit sering menyakitkan, mereka sering dikaitkan dengan fasciitis plantaris yaitu peradangan yang menyakitkan pada jaringan fibrosa (plantar fascia) yang membentang di sepanjang bagian bawah kaki dan menghubungkan tulang tumit ke bola kaki.

Pengobatan untuk taji tumit dan kondisi yang terkait termasuk olahraga, orthotics heel-pad, obat anti-inflamasi, dan suntikan kortison. Jika perawatan konservatif gagal, operasi mungkin diperlukan.

Penyebab Nyeri Pada Tumit


Taji tumit terjadi ketika deposit kalsium berlebihan di bagian bawah tulang tumit, hal ini merupakan sebuah proses yang biasanya terjadi selama berbulan-bulan. Taji tumit sering disebabkan oleh strain (terulurnya) otot kaki dan ligamen, peregangan plantar fasia, dan robeknya membran yang menutupi tulang tumit. Taji tumit merupakan hal yang umum di antara atlet yang kegiatannya sebagian besar  berlari dan melompat.

Faktor risiko untuk taji tumit meliputi:
  • Kelainan pola berjalan, yang menyebabkan stres yang berlebihan pada tulang tumit, ligamen, dan saraf dekat tumit
  • Berjalan atau jogging, terutama pada permukaan yang keras
  • Memakai sepatu yang buruk, terutama sepatu yang tidak memiliki lengkungan yang tepat untuk telapak kaki.
  • Kelebihan berat badan dan obesitas

Faktor risiko lain yang terkait dengan nyeri telapak kai termasuk:

  • Bertambahnya usia, yang menurunkan fleksibilitas plantar fasia dan menipisnya pelindung bantalan lemak pada tumit
  • Diabetes
  • Menghabiskan sebagian besar hari untuk berdiri
  • Memiliki telapak kaki data

Gejala Heel Spurs

Taji tumit sering tidak menimbulkan gejala. Tapi taji tumit dapat dikaitkan dengan nyeri intermiten atau kronis - terutama saat berjalan, jogging, atau berlari - jika peradangan berkembang pada titik pembentukan spur atau tulang taji.

Banyak orang menggambarkan rasa sakit taji tumit dan fasciitis plantaris seperti pisau atau pin yang menempel di bagian bawah kaki mereka ketika mereka berdiri pertama kali di pagi hari - rasa sakit yang kemudian berubah menjadi rasa nyeri.

Pengobatan non-bedah untuk Heel Spurs

Rasa sakit pada tumit berhubungan dengan taji tumit dan plantar fasciitis mungkin tidak akan banyak perubahan hanya dengan istirahat. Jika Anda berjalan setelah tidur malam, rasa sakit mungkin akan terasa lebih buruk karena plantar fasia tiba-tiba memanjang, yang membentang dan menarik pada tumit.

Jika Anda memiliki nyeri tumit yang berlangsung selama lebih dari satu bulan, konsultasikan dengan penyedia layanan kesehatan. Ia mungkin merekomendasikan pengobatan konservatif seperti:

  •     Latihan peregangan
  •     Rekomendasi sepatu
  •     Sisipan sepatu atau perangkat orthotic (heel pad)
  •     Fisioterapi

Jumat, 07 Oktober 2016

Song of silence





Am                       G
Hello darkness, my old friend,
                           Am
I've come to talk with you again,
                  F     C          
Because a vision softly creeping,
         Am             F     C                  
Left its seeds while I was sleeping,
         F                               C    
And the vision that was planted in my brain
       Am       
Still remains
             G       Am               
Within the sound of silence.


[Verse 2]

 Am                          G         
In restless dreams I walked alone
                        Am
Narrow streets of cobblestone,
 Am                 F        C
'Neath the halo of a street lamp,
              Am           F        C
I turned my collar to the cold and damp
        F                                         C     
When my eyes were stabbed by the flash of a neon light
               Am
That split the night
                G        Am
And touched the sound of silence.


[Verse 3]

Am                         G
And in the naked light I saw
                           Am
Ten thousand people, maybe more.
Am                F       C
People talking without speaking,
Am                    F       C
People hearing without listening,
                 F                       C
People writing songs that voices never share
           Am
And no one dare
             G        Am
Disturb the sound of silence.


[Verse 4]

Am                         G
Fools said I, you do not know
                      Am
Silence like a cancer grows.
Am                     F          C
Hear my words that I might teach you,
Am                    F           C
Take my arms that I might reach you.
         F                          C
But my words like silent raindrops fell,
      Am
And echoed
       G        Am
In the wells of silence


[Verse 5]

Am                        G
And the people bowed and prayed
                     Am
To the neon God they made.
Am                         F      C
 And the sign flashed out its warning,
Am                     F     C
In the words that it was forming.
         Am              F
And the sign said, the words of the prophets
        F                    C
Are written on the subway walls
               Am
And tenement halls.
                      G         Am      
And whispered in the sounds of silence.
 Suggest correction 

Minggu, 02 Oktober 2016

Ini Dia Manfaat Bit yang Luar Biasa bagi Kesehatan Tubuh

Minggu, 2 Oktober 2016
KOMPAS.com - Buah bit termasuk umbi-umbian yang sejak lama sudah dikenal memiliki sifat obat. Ada banyak cara mengonsumsi buah bit, termasuk dibuat menjadi jus.
Namun ketika dibuat menjadi jus, harus dicampur dengan buah lainnya, jika tidak maka justru menyebabkan masalah kesehatan, seperti meningkatkan denyut jantung, demam, dan menghilangkan pita suara. Yuk, konsumsi jus bit dengan tepat dan dapatkan manfaatnya berikut ini:
1. Memiliki sifat penyembuhan dan membantu menormalkan tekanan darah tinggi serta rendah.
2. Meningkatkan stamina dan mengurangi penggunaan oksigen selama olahraga, sehingga menurunkan tingkat kelelahan tubuh.
3. Kandungan asam amino yang dikenal sebagai betaine dapat menghambat pertumbuhan sel kanker. Kemudian akan menurunkan risiko masalah perut atau kanker usus besar.
4. Memiliki sifat alkali yang alami, sehingga membantu pencernaan lebih mudah serta menghindari masalah pencernaan terkait, seperti keasaman.
5. Dianjurkan bagi penderita anemia karena mengandung zat besi yang tinggi dan membantu merevitalisasi sel darah merah. Tembaga dalam jus dapat membantu tubuh menyerap zat besi lebih baik.
6. Jus buah bit menjadi pelarut yang baik untuk kalsim serta membantu menghilangkan kelebihan kalsium dalam tubuh. Hal ini juga mencegah gangguan peredaran darah seperti varises, arterosklerosis, dan hipertensi.
7. Sifat pembersih dalam jus buah bit sangat tinggi karena memiliki kolin dan akan bekerja dengan baik dalam masalah empedu atau penyakit hati.
8. Secara keseluruhan bila dikonsumsi dengan rutin, maka jus buah bit dapat meningkatkan kekebalan tubuh.
9. Vitamin B pada jus buah bit dapat membantu mencegah bayi cacat sebelum lahir.
10. Jus buah bit juga memiliki triptofan yang membantu mengurangi kelelahan serta meningkatkan kesejahteraan umum.
11. Vitamin C, asam folat, kalium, dan silica, yang berperan sebagai penangkan konsumsi garam tinggi, juga terkandung di dalam jus buah bit.
12. Jus buah bit kaya akan antioksidan dan dapat membantu melawan radikal bebas dari tubuh dan bermanfaat dalam beberapa kondisi, seperti penyakit Alzheimer.
13. Satu cangkir jus buah bit ditambahkan sedikit cuka, kemudian terapkan pada kulit kepala selama satu jam dan lakukan secara teratur, maka dapat mengobati ketombe.
14. Mengonsumsi jus buah bit juga dapat meredam peradangan pada orang gemuk, sehingga mengurangi risiko penyakit kardiovaskular, diabetes tipe 2, dan kanker.

Apakah Telur Sebaiknya Disimpan di Kulkas?

Minggu, 2 Oktober 2016 
KOMPAS.com - Sebaiknya telur dimasukkan ke kulkas atau tidak? Jawabannya tergantung pada lokasi geografis Anda. Negara yang berbeda penyimpanan makanannya pun berbeda.
Masyarakat Amerika Serikat biasa membeli telur di toko kelontong. Di toko, telur disimpan di lemari pendingin setelah dicuci bersih.
Tujuan pencucian dan penyimpanan di suhu dingin adalah untuk mencegah penyebaran bakteri Salmonella, yang dapat ditularkan baik dari ayam yang terinfeksi atau dari pupuk kandang.
Ayam tidak perlu divaksinasi terhadap Salmonella, namun ada sekitar 79.000 kasus penyakit karena makanan, dan 30 kematian setiap tahun disebabkan oleh konsumsi telur yang terkontaminasi dengan salmonella, menurut US Food and Drug Administration (FDA).
Namun, mencuci telur ada kelemahannya. Ketika telur keluar dari ayam, cangkang dilapisi dengan lapisan pelindung dari protein dan molekul lain yang disebut kutikula.
Lapisan ini dirancang untuk menjaga bakteri seperti salmonella menyusup ke dalam melalui kulit telur berpori. Mencuci menghilangkan kotoran, tetapi juga menghilangkan kutikula pelindung.
Di Eropa, telur tidak dianjurkan untuk dicuci. Mereka bergantung pada kutikula untuk mencegah bakteri.
Salmonella National Control Programme (NCP) di Inggris mencegah operator dan produsen memasarkan telur yang terinfeksi bakteri atau memiliki "status kesehatan yang tidak diketahui" (dengan kata lain, tidak diuji, sesuai dengan standar NCP). Ini berarti, mereka memvaksinasi ayam mereka agar terhindari dari salmonella.
Di Indonesia, masyarakat biasa menyimpan telur di bagian pintu kulkas. Hal ini sebenarnya kurang disarankan, karena bagian pintu kulkas adalah bagian yang suhunya paling berfluktuasi sementara telur masih rentan terhadap perubahan suhu.
Sebaiknya, simpan telur setelah dibersihkan di dalam bagian kulkas yang lain yang suhunya lebih dingin dan stabil.
Suhu rendah akan meminimalisir risiko kontaminasi bakteri Salmonella, dan mencegah bakteri Salmonella berkembang biak.

Rabu, 28 September 2016

All of my life - Phil Collins


Takut Makan Patin Karena Berlemak? Ini Jawaban Ahli Gizi

TRIBUNNEWS.COM - Ikan patin, banyak disuka karena kelezatannya. Namun, tidak sedikit yang takut mengonsumsinya karena lemaknya.
Seberapa sehat mengonsumsi ikan patin? Apa kandungan gizi di dalamnya dan dampak lemaknya untuk tubuh? Yuk simak ulasan ahli gizi Rosihan Anwar Sgz dalam tulisannya di grup Gerakan Sadar Gizi..
Menurut Rosihan, manfaat ikan patin bagi kesehatan ditandai dengan adanya kandungan yang lemak lebih rendah dibanding ikan jenis lain, terutama dua asam lemak esensial DHA yaitu kira-kira sebesar 4,74 % dan EPA yaitu kira-kira sebesar 0,31 %.
Kedua jenis omega-3 asam lemak ini biasanya dihasilkan dari jenis ikan yang hidup di air dingin seperti ikan salmo, ikan tuna, dan ikan sarden.
Kadar lemak total yang terkandung dalam daging ikan patin adalah sebesar 2,55 % sampai dengan 3,42 %, dimana asamlemak tak jenuh nya adalah di atas 50 %. Asam oleat adalah asamlemak tak jenuh tunggal yang paling banyak terkandung di dalam daging ikan patin yaitu sebesar 8,43 %.
Berdasarkan hasil dari penelitian, kandungan gizi di dalam ikan patin yang berupa lemak tak jenuh (USFA sebesar 50 %) sangatlah bagus untuk mencegah terjadinya resiko penyakit Kardiovaskular.
Lemak tak jenuh juga bermanfaat untuk menurunkan besarnya kadar kolesterol total dan kolesterol LDL yang terkandung di dalam darah sehingga dapat mencegah dan mengurangi terkena penyakit jantung koroner.
Jika di lihat dari rendahnya kadar kolesterol yang terkandung dalam daging ikan patin ( 21-39mg/100 gram), maka manfaat ikan patin sangatlah bagus bagi anda yang sedang menjalankan program diet karena bisa mengurangi asupan kolesterol harian di dalam menu makanan anda.

Toni Ruttimann, Pria Yang Membangun Banyak Jembatan Di Pedalaman Desa

Toni Ruttimann, Pria Yang Membangun Banyak Jembatan Di Pedalaman Desa


Ditulis Oleh: Imam B. Prasodjo

Pagi ini aku ingin sekali lagi berbagi sebuah ceritera lama tetapi hingga kini masih terus berlanjut, menerangi hatiku. Aku ingin berceritera karena aku melihat lagi foto foto kepedihan kembali ditayangkan. Anak anak bergelantungan di atas tali jembatan, yang menusuk hati, seolah tak ada harapan perbaikan.

Kali ini, aku ingin berceritera tentang keteladanan, yang aku harus bagikan kepada semua handai taulan karena ceritera ini membawa berita penuh harapan di tengah kita kini terjajah rasa keputus-asaan.

Ceritera ini bermula sekitar tiga tahun lalu, ketika aku mendapat tilpon seorang direktur PT. Holcim Indonesia yang ingin mempertemukan aku dengan seseorang yang katanya hendak membantu rakyat Indonesia yang tinggal di daerah terpencil, terisolir, terputus dengan dunia luar karena tak ada akses jalan yang menghubungkan.


Aku pun bergegas menemuinya di Restauran Warung Daun, depan Taman Ismail Marzuki. Orang yang aku temui rupanya bernama Toni Ruttiman, pria tampak sederhana berumur sekitar 40 tahun asal Swiss. Melalui handphone, aku coba melakukan menelusuran dengan bantuan google untuk mendapatkan informasi mengenai dirinya. Ah...aku terperanjat. Rupanya dia seorang pekerja sosial pembangun jembatan gantung yang sudah lama malang melintang di banyak negara untuk membantu rakyat kecil yang terlupakan. Dari informasi google, aku segera memahami bahwa aku sedang dipertemukan Tuhan dengan orang luar biasa. Sebuah tulisan segera aku baca: "Mr. Toni Ruttimann: The Bridge Builder from Heaven."

Sejak itulah aku berkenalan dengan Toni Ruttiman dan mulai terlibat dengan aktivitasnya untuk menyiapkan membangun jembatan gantung di banyak daerah terpencil di Indonesia. Aku terpana melihat cara kerja Toni Ruttimann. Ia seorang diri mengurus segala persiapan pembangunan jembatan gantung, mulai dari mengirimkan pipa sumbangan dari Argentina dan wirerope (kawat) dari Swiss, melakukan survey wilayah yang membutuhkan jembatan, menyiapkan workshop, mencari tukang las, hingga menggerakkan warga bergotong royong manakala kelak berbagai bahan jembatan gantung didatangkan.

Coba lihat foto foto itu yang menggambarkan bagaimana Toni Ruttimann bekerja menggerakkan masyarakat bergotong royong membangun jembatan di berbagai daerah di Indonesia.



Aku seperti mimpi menyaksikan keajaiban ini. Dalam waktu sekejap Toni Ruttimann seperti merubah nasib rakyat yang begitu lama menderita. Ia datang, rakyat menyambut. Dengan bahasa isyarat, Toni mengajak warga bergotong royong. Semua seperti terkesima merasakan kharisma luar biasa. Warga pun serentak hanya berkata "Ya" karena percaya sepenuhnya. Toni pun bergegas kembali ke Jakarta menyiapkan semua. Dengan bekerja di workshop pinjaman sebuah perusahaan, ia pun menyendiri merangkai kerangka jembatan. Tak lama kemudian, ia pun datang kembali ke lokasi dengan seluruh bahan dan peralatan sederhana. Warga pun sekali lagi terkesima, dan menyambut dengan uluran tangan suka rela, menurunkan dan membawa pipa yang begitu berat bersama-sama.

 Manakala semua perangkat telah siap, ratusan warga desa berkumpul di pagi hari. Toni pun memanjat pancang jembatan memberi contoh bagaimana merangkai. Kerja bersama pun dimulai, mulai jam 8.00 pagi hari dan baru selesai sore hari. Seperti ajaib, kerja keras warga dalam sehari, membuahkan hasil luar biasa. Jembatan gantung selesai berdiri begitu kokoh. Warga berdiri dan berlahan melangkah melintas jembatan untuk mencoba. Dua wilayah yang semula terputus, kini tersambung satu. Seperti mimpi, warga menyaksikan bagaimana Toni Ruttimann datang tak hanya membawa janji. Aku pun merasakan hati ratusan warga yang berdebar bahagia luar biasa!


Aku menangis melihat kejadian ini. Sementara air-mataku masih terus mengalir dari kedua kelopak mata, Toni bergegas mengemas seluruh peralatan dan pergi tanpa basa basi.

Tiga tahun sudah ia mengembara di berbagai pelosok negeri ini untuk menyelamatkan masa depan anak-anak dengan jembatan gantung indah yang kita tak mampu memberi. Inilah kisah tangan tangan kebaikan yang harus menjadi inspirasi seluruh negeri. Aku pun bertanya pada diriku. Ke manakah hatiku selama ini?

if i only had time - John Rowles


Senin, 26 September 2016

Mengapa Indonesia harus diperbandingkan dengan Korea Selatan

VINCENT GASPERSZ
20 Juni 2014 10:48:24

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/vincentgaspersz07121958/implementasi-pasal-33-uud-1945-pembelajaran-dari-korea-selatan_54f6ed11a3331153098b49cb
Laporan Bank Dunia

Mengapa Indonesia harus diperbandingkan dengan Korea Selatan, yang tingkat kemajuannya telah jauh melampaui Indonesia? Karena kedua negara ini memulai pembangunan secara bersama sekitar tahun 1960-an. Kedua negara ini adalah negara yang jumlah penduduknya miskin ketika memulai pembangunan ekonomi dan industri (perbedaan pada Indonesia kaya akan sumber daya alam vs. Korea Selatan miskin akan sumber daya alam).


 Namunkedua negara ini berbeda seperti bumi dengan langit pada tahun 2014 ini. Korea Selatan pada tahun 1960 merupakan negara miskin (pendapatan per kapita USD 79) dengan tanpa sumber daya alam yang memadai, namun melalui penerapan strategi industrialisasi berorientasi ekspor yang ditunjang oleh fokus pembangunan pada sumber daya manusia sehingga mampu meningkatkan produktivitas sumber daya manusia nasional Korea Selatan secara dramatic telah membawa Korea Selatan pada tahun 2012 telah berpendapatan per kapita USD 22.590 (naik sekitar 286 kali dalam 52 tahun). Sedangkan Indonesiayang memiliki sumber daya alam berlimpah pada tahun 2012 hanya berpendapatan per kapita USD 3.557 (Bank Dunia, 2014). 


Jika ditambah perbandingan dengan Malaysia, Indonesia juga tertinggal jauh. Pada tahun 1960-an, Indonesia, Malaysia, dan Korea Selatan memulai pembangunan dengan status sama-sama menjadi negara miskin. Perbedaan pada Indonesia kaya sumber daya alam, Malaysia cukup sumber daya alam, dan Korea Selatan miskin sumber daya alam. Namun dalam pembangunan karena factor pertumbuhan produktivitas sumber daya manusia yang luar biasa telah membawa Korea Selatan menjadi negara berpendapatan tinggi,

 Malaysia menjadi Negara berpendapatan menengah atas, dan Indonesia menjadi negara berpendapatan menengah bawah. Sebentar lagi (mungkin 1-2 tahun) Malaysia akan menjadi negara berpendapatan tinggi mengikuti Korea Selatan, sedangkan Indonesia terperangkap sebagai negara berpendapatan menengah (middle income trap). Temuan ini menunjukkan bahwa faktor yang membawa kesejahteraan masyarakat suatu negara tergantung pada peningkatan produktivitas sumber daya manusia,

 BUKAN kepemilikan sumber daya alam. Bank Dunia mengklasifikasikan negara-negara di dunia sebagai berikut: Negara berpendapatan rendah memiliki pendapatan per kapita US$975 atau kurang; Negara berpendapatan menengah bawah memiliki pendapatan per kapita dari US$976 sampai US$3.855. Negara berpendapatan menengah atas memiliki pendapatan per kapita dari US$3.856 sampai US$11.905. Negara berpendapatan tinggi memiliki pendapatan per kapita lebih dari US$11.906. Grafik pertumbuhan produktivitas nasional yang diukur berdasarkan GDP perkapita antara Korea Selatan, Malaysia, dan Indonesia ditunjukkan dalam Gambar 1.

 Gambar 1. Pertumbuhan Produktivitas Nasional Korea Selatan, Malaysia, dan Indonesia Periode 1967-2012 Indonesia yang memiliki sumber daya alam berlimpah pada tahun 2012 hanya menghasilkan Produksi Nasional (Produk Nasional Bruto = GNP/Gross National Product) sebesar USD 844 Milyar, sedangkan Korea Selatan yang miskin sumber daya alam mampu menghasilkan Produksi Nasional (Produk Nasional Bruto = GNP) USD 1,133 Milyar (USD 1,13 Trilyun) atau sekitar 1,34 kali dari GNP Indonesia. Jika menggunakan data BPS Indonesia bahwa tingkat kemiskinan di Indonesia per Maret2013 adalah 11,37%, maka kita perlu berhati-hati menginterpretasikan angka ini, mengingat indikator batas garis kemiskinan yang rendah. Jika kita ingin konsisten, maka kita harus menggunakan angka Bank Dunia publikasi tahun 2014, yaitu: pendapatan per kapita Indonesia (2012) = USD 3.420. Persentase penduduk miskin yang berpenghasilan <= USD 2,5/hari = 60,4% (sekitar 149 juta penduduk masih miskin). Jika digunakan angka Bank Dunia dengan menaikkan garis kemiskinan sampai USD 10/hari maka masih ada 98,4% penduduk miskin (sekitar 243 juta penduduk miskin) di Indonesia. Lalu bagaimana dengan Korea Selatan? Pendapatan per kapita Korea Selatan (2012) = USD 22.670. Persentase penduduk miskin yang berpenghasilan <= USD 2,5/hari = 0%, demikian pula persentase penduduk miskin berpendapatan USD10/hari adalah nol persen. Melihat lebih jauh tentang pembangunan kesehatan di Korea Selatan, berdasarkan data Bank Dunia (2014), tingkat kematian bayi (di bawah lima tahun) di Korea Selatan adalah 5/1000 kelahiran, sedangkan di Indonesia adalah 32/1000 kelahiran. Angka kematian ibu melahirkan, di Korea Selatan: 16/100.000, sedangkan di Indonesia 220/100.000. Umur harapan hidup di Korea Selatan 81 tahun, sedangkan di Indonesia 71 tahun. Bagaimana dengan pembangunan pendidikan di Korea Selatan vs. Indonesia? Data Bank Dunia (2014) menunjukkan persentase penduduk yang memperoleh pendidikan tinggi di Korea Selatan 17,9% sedangkan Indonesia hanya 1,17%.Persentase penduduk berpendidikan menengah di Korea Selatan 36,8% sedangkan di Indonesia hanya 11,1%. Tentang tingkat tabungan penduduk di Korea Selatan vs. Indonesia adalah: persentase jumlah penduduk yang menabung di Korea Selatan adalah 46,9%; sedangkan di Indonesia hanya 15,3%. Lebih jauh jika dikaji angka indeks Worldwide Governance Indicators Average (WGIA) di Korea Selatan sebesar +0,76 (positif) sedangkan di Indonesia -0,46 (minus).Bank Dunia menyusun WGIA berdasarkan enam indikator kunci yang menghasilkan angka indeks dari minus 2,5 (terburuk) sampai positif 2,5 (terbaik). Keenam indikator kunci itu adalah: (1) Demokrasi dan Akuntabilitas, (2) Kestabilan Politik dan Ketiadaan Kekerasan, (3) Efektivitas Pemerintahan, (4) Kualitas Peraturan, (5) Penegakan Hukum, dan (6) Pengendalian Korupsi. Berdasarkan data Bank Dunia (2014) diketahui bahwa indeks WGIA dari Indonesia sebesar -0,46 (minus 0,46) adalah hampir sama dengan Negara-negara Filipina (-0,49), Mali (-0,49), Boznia & Herzegovina (-0,43), dan Tanzania (-0.36). Negara-negara yang memiliki WGIA Index terburuk adalah: Somalia (-2,30), Afghanistan (-1,75), Sudan (-1,60), Zimbabwe (-1,47), dan Irak (-1,34).Sedangkan Negara-negara yang memiliki WGIA Index terbaik adalah: Denmark (+1,86), Finlandia (+1,85), New Zealand (+1,83), Sweden (+1,80), Switzerland (+1,71), Belanda (+1,71),Norwegia (+1,70), Australia (+1,63), Canada (+1,62), Singapore (+1,47), dan Jerman (+1,42). Koperasi Pertanian (NACF) di Korea Selatan Korea Selatan memulai pembangunan melaluimelakukan Land Reform secara besar-besaran, kemudian mendirikan koperasi pertanian (National Agricultural Cooperative Federation) pada 15 Agustus 1961. Jika kita mendengar kata koperasi di Korea Selatan, jangan membayangkan seperti koperasi di Indonesia yang juga selalu menghadapi masalah mis-management dan ketidakpercayaan dari masyarakat terhadap koperasi, karena koperasi masih diperlakukan sebagai usaha kecil menengah (UKM). Jumlah koperasi di Korea Selatan pada Februari 2012 adalah 1.167 cabang utama beserta 3.306 unit koperasi. Jumlah Koperasi Regional (968 buah); Koperasi Komoditas Pertanian untuk buah-buahan (25 buah), sayur-sayuran (17 buah), hortikultura (3 buah); Koperasi Peternakan Regional (118 buah); Koperasi Susu (13 buah), Koperasi Babi (7 buah), Koperasi Unggas (2 buah), Koperasi Pemeliharaan Lebah (1 buah), Koperasi Kelinci dan Rusa (1 buah); dan Koperasi Komoditas Ginseng (12 buah). Koperasi Pertanian (NACF) Korea Selatan memiliki lini bisnis: perbankan dan asuransi, pemasok dan pemasaran pertanian, pemasok dan pemasaran peternakan, jasa-jasa pelayanan, yang memiliki anggota pada tahun 2011 sebanyak 2,446,836 orang petani dan associate members sebanyak 15,262,611 orang. Selanjutnya koperasi-koperasi di Korea Selatan jangan dibayangkan seperti Usaha Kecil Menengah (UKM) di Indonesia, karena omzet penjualan dari koperasi-koperasi itu melebihi konglomerat-konglomerat di Indonesia. Sebagai perbandingan pada tahun 2010 (sumber: Global300 Report) omzet dari NACF adalah USD 32.39 Milyar atau setara dengan +/- Rp. 382 Trilyun berada nomor 3 di dunia. NACF hanya kalah dari dua koperasi Jepang yaitu: Nomor 1 dunia Zen-Noh (National Federation of Agricultural Cooperative) dengan omzet 2010 sebesar USD 56.99 Milyar (+/-Rp. 672 Trilyun) dan Nomor 2 dunia: Zenkyoren dengan omzet 2010 sebesar USD 52.33 Milyar (+/-Rp. 617 Trilyun). Bandingkan dengan omzet penjualan dari perusahaan konglomerat di Indonesia pada tahun 2010, yaitu: Astra International (Rp 130 Trilyun),Telkom (Rp 68 Trilyun), Bank Rakyat Indonesia (Rp 50 Trilyun), HM Sampoerna (Rp 43,5 Trilyun), Bank Mandiri(Rp 43 Trilyun), Bumi Resources (Rp 39 Trilyun), Indofood Sukses Makmur (Rp 38 Trilyun), Gudang Garam (Rp 37,5 Trilyun), United Tractors (Rp 37 Trilyun), dan Bank Central Asia (Rp 28 Trilyun). Penjualan Samsung & LG Electronics pada 2010 adalah berturut-turut sekitar USD 134 Milyar (+/-Rp.1.581 Trilyun) dan USD 55 Milyar (+/-Rp. 649 Trilyun). Jika kita melihat cadangan devisa Indonesia per Februari 2014 yang hanya sekitar USD 103 Milyar (+/- Rp. 1.215 Trilyun) dan total ekspor migas dan non-migas Indonesia pada tahun 2010 yang hanya sekitar USD 158 Milyar (+/- Rp. 1.864 Trilyun), maka tampak bahwa total eksporIndonesia pada tahun 2010 lebih rendah daripada penjualan dua perusahaan raksasa Korea Selatan (Samsung & LG). Daftar 20 koperasi top di dunia tahun 2010 versi Global300 Report (2012) ditunjukkan dalam Tabel 1. Tabel 1. Daftar 20 Koperasi Terbesar di Dunia, 2010 (Sumber: Global300 Report, 2012) 14032107561935169628 Perhatian pemerintah pada koperasi-koperasi di Korea Selatan sangat besar, karena koperasi-koperasi itu yang memberikan kontribusi signifikan bagi pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pendapatan masyarakat Korea Selatan. Hubungan antara Presiden, Menteri Pertanian dan Perikanan, serta Koperasi Pertanian di Korea Selatan sangat jelas dan terstruktur mulai dari pusat perkotaan sampai ke desa-desa. Pemerintah Korea Selatan TIDAK MENGATUR koperasi-koperasi di Korea Selatan, manajemen dilakukan secara profesional dan digerakkan sebagai unit bisnis mandiri seperti ditunjukkan dalam Gambar 2. Jika sistem pemasaran pertanian di Indonesia masih mempertahankan sistem tradisional dengan rantai pemasaran yang panjang, yaitu: Petani (Produsen) – Pedagang Pengumpul (Tengkulak) – Pengirim (Tengkulak) – Pedagang Besar – Pedagang Eceran – Konsumen; maka di Korea Selatan melalui koperasi-koperasi pertanian telah memperpendek rantai pemasaran yaitu: Petani (Koperasi Petani Produsen) – Agriculture Proccesing Centers (Koperasi-koperasi pertanian) – Agriculture Marketing Complexes (Supermarket yang dimiliki Koperasi Pertanian) – Konsumen. 1403210818699494515 Gambar 2. Struktur Hubungan antara Presiden, Menteri Pertanian dan Perikanan, serta Koperasi Pertanian di Korea Selatan Gerakan Masyarakat Baru Korea Selatan Gerakan Masyarakat Baru (GMB) di Korea Selatan disebut Saemaul. Saemaul yang terdiri dari “Sae” dan “Maul” adalah kombinasi dari dua kata korea yang berarti: Sae (Baru atau Pembaruan) dan Maul (Komunitas), yang berarti Komunitas/Masyarakat Baru atau Pembaruan Komunitas/Masyarakat.Gerakan Masyarakat Baru di Korea Selatan diperkenalkan pada 22 April 1970 oleh Presiden Korea Selatan Park Chung Hee, dan masih berjalan sampai sekarang 2014. Pertama kali Gerakan Masyarakat Baru (GMB) di Korea Selatan ini dimaksudkan untuk memodernisasikan ekonomi pedesaan Korea Selatan berbasiskan pengaturan mandiri (self-governance) melalui koperasi-koperasi pedesaan (semacam Koperasi Unit Desa-KUD di Indonesia, kecuali manajemen yang berbeda sama sekali). Jika koperasi-koperasi di Indonesia dikelola secara parsial, maka koperasi-koperasi di Korea Selatan dikelola secara bisnis terintegrasi (integrated business) dalam kerangka sistem industri Agricultural Lean Supply Chain Management yang sangat efisien, produktif, dan berkualitas, sejak dari industri hulu-on farm-sampai industri hilir. Aktivitas seperti pembibitan, produksi pertanian, agro industry, sampai pemasaran hasil-hasil pertanian dilakukan sepenuhnya oleh Koperasi Pertanian (National Agricultural Cooperative Federation) secara bisnis terintegrasi. GMB berusaha untuk memperbaiki kesenjangan standar hidup antara daerah perkotaan, yang cepat berkembang karena penerapan strategi industrialisasi berorientasi ekspor, dan desa-desa kecil, yang terus terperosok dalam kemiskinan. Kolaborasi melalui koperasi-koperasi pedesaan terus-menerus mendorong anggota masyarakat terutama di daerah pedesaan (termasuk di perkotaan) untuk berpartisipasi dalam proses pembangunan ekonomi dan industri Korea Selatan. Tahap awal dari GMB difokuskan pada peningkatan kondisi kehidupan dasar dan lingkungan melalui berbagai proyek-proyek yang berkonsentrasi pada pembangunan infrastruktur pedesaan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat pedesaan itu. GMB telah diadopsi oleh PBB sebagai salah satu model pembangunan pedesaan yang paling EFISIEN di dunia. Komisi Ekonomi untuk Afrika (Economic Commision for Africa = ECA) telah memutuskan untuk memilih GMB sebagai model dasar untuk Program Modernisasi Pertanian Berkelanjutan dan Transformasi Pedesaan (SMART = Sustainable Modernization of Agriculture and Rural Transformation) pada tahun 2008. Selain itu, GMB ini telah diekspor ke lebih dari 70 negara untuk berbagi pengalaman pembangunan pedesaan di seluruh dunia. Indonesia BELUM mau mengimpor GMB ini, karena meyakini bahwa Pasal 33 UUD 1945 adalah asli milik bangsa Indonesia, dan sedang berwacana terus melalui berbagai forum seminar, pelatihan, pertemuan, symposium, dll untuk menerapkannya, alias masih NATO (No Action Talk Only) BUKAN AFTA (Action First Talk After)! GMB dibangun berdasarkan 5 (lima) tahap. Jika ingin mengetahui bagaimana mekanisme kerja GMB, silakan kontak penulis; karena ia memiliki keahlian yang berkaitan dengan manajemen dan sistem industri. Kombinasi antara strategi industrialisasi berorientasi ekspor dan GMB yang merupakan implementasi Pasal 33 UUD 1945 akan membawa bangsa dan Negara Indonesia menuju “langit” kesejahteraan, TIDAK HANYA menetap di bumi. Sasaran tinggal landas Indonesia oleh mantan Presiden Soeharto adalah REPELITA VI, TETAPI pesawatnya meledak pada tahun 1998, dan sejak itu Indonesia kehilangan arah mau bagaimana dan ke arah mana pembangunan Indonesia masa depan. Jika implementasi pasal 33 UUD 1945 model Korea Selatan di atas diterapkan di Indonesia, apalagi ditambah KOMITMEN pemerintah untuk menerapkan Good Government Governance mengikuti standar Internasional ISO 9001 yang telah didesain oleh penulis (lihat Gambar 3), maka penulis yakin bahwa Indonesia akan mampu mengejar ketertinggalannya dari Korea Selatan dan Malaysia. 1403210868297592758 Gambar 3. Manajemen Pemerintahan Berstandar Internasional ISO 9001 KESIMPULAN Strategi peningkatan dan pemerataan pendapatan masyarakat Korea Selatan dilakukan melalui koperasi-koperasi yang mengelola bisnis mereka dalam suatu manajemen ke-SISTEM-an industri yang kuat, kapabel, handal, produktif dan berkualitas. Agricultural Lean Supply Chain Management di Korea Selatan yang dilakukan melalui koperasi-koperasi pertanian mulai dari pedesaan sampai perkotaan telah mensejahterakan petani-petani dan tenaga kerja yang terlibat dalam sektor-sektor industri hulu sampai hilir. Sesungguhnya sistem perkoperasian serta model pembangunan di Korea Selatan ini yang sesuai dengan Pasal 33 UUD 1945, sehingga meskipun Korea Selatan tidak memiliki UUD 1945 tetapi mereka jauh lebih maju dari kita di Indonesia yang hanya berwacana terus-menerus tentang Pasal 33 UUD 1945. Pembuat kebijakan pembangunan ekonomi dan industry serta pembangunan sumber daya manusia di Indonesia HARUS belajar kepada Korea Selatan, sebuah Negara yang sangat miskin pada tahun 1960-1970 TELAH bertransformasi menjadi Negara maju berproduktivitas dan berpendapatan tinggi di Asia. Apakah “Indonesia Macan Asia” yang selalu didengungkan itu HANYA slogan belaka atau macan ompong saja? VINCENT GASPERSZ, adalah Profesor bidang teknik sistem dan manajemen industri. Lulus sebagai Doktor Teknik Sistem dan Manajemen Industri dari ITB, 1991 dengan IP = 4,0 (sempurna). Menulis disertasi doktor di ITB tentang Keterkaitan Struktur Industri dengan Produktivitas di Indonesia, 1991 (Studi Pembangunan Ekonomi dan Sistem Industri Periode 1967-1988). Vincent Gaspersz /vincentgaspersz07121958 Vincent Gaspersz, adalah Profesor bidang teknik sistem dan manajemen industri. Menulis disertasi doktor di ITB tentang Keterkaitan Struktur Industri dengan Produktivitas di Indonesia, 1991 (Studi Pembangunan Ekonomi dan Sistem Industri Periode 1967-1988). Selengkapnya... IKUTI Share 1 0 0 KOMPASIANA ADALAH MEDIA WARGA, SETIAP KONTEN DIBUAT OLEH DAN MENJADI TANGGUNGJAWAB PENULIS. LABEL bisnis ekonomi

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/vincentgaspersz07121958/implementasi-pasal-33-uud-1945-pembelajaran-dari-korea-selatan_54f6ed11a3331153098b49cb

Dokter Kurang Ramah, Warga Berobat ke Malaysia

 Buat Baca-baca biar gaul dikit hehehe....

JAKARTA 26 Sep 2016 (Suara Karya): Pemerintah harus memiliki kemauan politik (political will) yang kuat untuk menyediakan layanan kesehatan yang prima dan terjangkau sehingga masyarakat tidak perlu berobat ke Malaysia atau negara lain.
"Sekarang persoalannya, mau atau tidak pemerintah menyediakan layanan kesehatan prima dengan biaya murah. Kalau bisa, saya yakin sedikit sekali orang Indonesia yang berobat ke luar negeri," kata Prof Dr Hasbullah Thabrany dari Center for Health Economics and Policy, Universitas Indonesia, di Jakarta, Rabu (18/7), ketika diminta tanggapannya oleh Suara Karya seputar makin maraknya warga Indonesia yang berobat ke Malaysia.
Prof Hasbullah menambahkan, dari segi kualitas, dokter Indonesia sebenarnya tidak kalah dibanding dokter Malaysia.
  Namun sayangnya, dokter Indonesia terlalu banyak yang nyambi dengan bekerja di beberapa rumah sakit. Akibatnya, waktu percakapan dengan dokter terasa sangat sempit dan terburu-buru. Pasien pun kemudian merasa tidak puas.
"Ini berbeda dengan dokter Malaysia yang hanya bekerja di satu rumah sakit. Mereka bisa terfokus terhadap pasien. Mereka punya banyak waktu bagi pasien yang bertanya seputar penyakitnya.
 Pasien merasa benar-benar dilayani. Ini yang sulit didapatkan dari layanan rumah sakit di dalam negeri," tutur Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia itu.
Maraknya warga Indonesia berobat ke Malaysia sebelumnya disinggung Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Prof Ali Ghufron Mukti. Menurut Wakil Menkes, dokter maupun teknologi kesehatan Indonesia tidak kalah dibanding Malaysia. Bahkan dokter Malaysia pun banyak lulusan perguruan tinggi negeri (PTN) di Indonesia.
"Saya heran, banyak pasien yang memilih berobat ke Malaysia. Padahal, dokter di sana itu lulusan Indonesia juga. Saat ini paling tidak ada sekitar 200 sampai 400 dokter Malaysia lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta," kata Ali Ghufron di Solo, Selasa (17/7).
Wakil Menkes mengakui, salah satu kelemahan rumah sakit di Tanah Air adalah minimnya kerja sama tim saat menangani pasien. "Rumah sakit Indonesia tampaknya harus banyak belajar dari Malaysia, terutama soal bagaimana memberikan pelayanan yang prima," ucapnya.
Malaysia saat ini memang tergolong sukses dalam menyediakan program wisata kesehatan bagi penduduk Indonesia, yang sangat mendambakan layanan prima dengan harga murah. Situs malaysiahealthcare .com mencatat kunjungan turis untuk wisata kesehatan Malaysia ini secara statistik terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
Pada tahun 2007 saja tercatat 386.000 turis yang berobat ke Malaysia, dan meningkat menjadi 410.000 pada tahun 2009. Dari total kunjungan wisata berobat itu, 70 persennya adalah dari Indonesia.
Pendapatan yang diperoleh Malaysia dari sektor wisata kesehatan ini juga relatif lumayan. Pada tahun 2006 tercatat Malaysia memperoleh 167 juta ringgit atau 480 miliar rupiah lebih dari sektor ini dan meningkat dari tahun ke tahun. Karena itu, diprediksi mencapai 6 triliun rupiah lebih tahun 2010.
Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Prof Rusdi Lamsudin, menilai kondisi semacam itu tidak bisa dibiarkan berlarut-larut. Sebab, dampak yang timbul bisa berupa masalah ekonomi maupun harga diri para dokter Indonesia.
"Berapa devisa negara yang terbuang ke luar negeri untuk tindakan yang sebenarnya bisa dilakukan dalam negeri? Kondisi ini tidak bisa dibiarkan terus," ucap Rusdi di Yogyakarta kemarin.

India Bisa, Kenapa Indonesia Tidak?

Dari latar belakang sejarah, ekonomi maupun politik, India sebenarnya tidak jauh berbeda dengan Indonesia. India adalah negara demokrasi bekas jajahan Inggris yang merdeka pada tahun 1947 dan termasuk dalam kelompok negara berkembang. 

Tetapi ekonomi India terus tumbuh berkembang menjadi salah satu raksasa ekonomi yang terus berusaha mengejar pertumbuhan ekonomi Cina, raksasa ekonomi Asia lainnya. Pertanyaannya, kenapa Indonesia yang sama-sama negara demokrasi dan merdeka lebih dulu tetapi sepertinya dalam segala hal tertinggal jauh dibelakang India?

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/adinesamson/india-bisa-kenapa-indonesia-tidak_552ba08e6ea834c13c8b4584


Dari pengamatan  selama ini, ada beberapa faktor yang menyebabkan India bisa jauh lebih maju dari Indonesia.

 1.Identitas Kebangsaan India adalah bangsa yang bangga akan identitas dirinya dalam segala hal. India adalah satu-satunya negara di dunia yang bisa menyaingi produksi film Hollywood, karena India mempunyai Bollywood, produsen film terbesar di dunia. 

Bukan hanya dalam hal kuantitas, tetapi dalam hal identitas budaya, film-filmnya sangat berkarakter india banget. Bahkan ibu Megawati, mantan Presiden kita pernah dalam satu kesempatan menyampaikan harapannya agar film Indonesia bisa mempunyai karakter kuat seperti layaknya film India, dengan selorohnya, “kalau film India, kita nontonnya sambil merem juga langsung tahu kalau itu film India.” Saking kuatnya karakter film India, sampai menjadi bahan anekdot di kita, kalau orang India itu nggak boleh lihat atau dekat-dekat pohon atau tiang listrik, karena kalau dekat pohon pasti langsung nyanyi dan menari-nari memeluk-meluk pohon seperti adegan di hampir semua film India era 80-an.

Bukan hanya di film, kebanggaan India juga melekat pada hampir semua pejabat negaranya. Berbeda dengan di Indonesia, pejabat di India lebih bangga berpakaian tradisional India dan berkendara dengan mobil dinas produksi Tata Motor, produsen otomotif terbesar di India, yang jauh dari kesan mewah dan mahal, sangat kontras dengan mobil dinas di negara kita.

2.Politik Luar Negeri Sebagai sesama pencetus gerakan non blok, pada dasarnya politik luar negeri India dan Indonesia tidak jauh berbeda. Secara geopolitik, India berada di wilayah Asia Selatan yang penuh dengan konflik dan berhadapan dengan Pakistan yang mempunyai senjata nuklir dan menjadi “sarang bebarapa teroris” musuh AS. Dengan bekal itu India berhasil memainkan peranannya dalam menjaga stabilitas keamanan dalam negeri maupun stabilitas kawasan regionalnya. Dengan kekhawatiran kesulitan mengontrol Pakistan, mau tidak mau AS “membiarkan” India menjadi kuat (dengan nuklir dan teknologi militer lainnya) untuk mengimbangi kekuatan Pakistan. Padahal, di sisi lain AS tidak begitu menyukai India, yang masih bekerjasama (baik ekonomi maupun militer) dengan “seteru” abadinya, yaitu Rusia.

Pertanian RI Tertinggal dari Thailand dan Vietnam

Tanya kenapa mbah Putri ?


Harga bahan pangan dari hasil pertanian di Indonesia terbilang mahal di tingkat konsumen. Penyebabnya adalah kesemrawutan pengelolaan lahanpertanian, pola pasokan dan distribusi sampai kepada keuntungan, atau marjin perdagangan dan pengangkutan (MPP) yang tinggi. Kondisi tersebut sangat jauh berbeda dengan di luar negeri, terutama Thailand dan Vietnam.

Deputi Bidang Statistik Produksi Badan Pusat Statistik (BPS) Adi Lumaksono mengungkapkan ‎pola distribusi perdagangan komoditi strategis per provinsi di Indonesia sangat bervariasi.
Contohnya pola terpanjang terjadi pada distribusi cabai merah di Propinsi Jawaa Tengah dan terpendek di jalur distribusi perdagangan bawang merah di Maluku Utara.
"Distribusi perdagangan beras, cabai merah, bawang merah, jagung pipilan, dan daging ayam ras dari produsen sampai konsumen akhir melibatkan dua hingga sembilan fungsi kelembagaan usaha perdagangan," ujar Adi di Jakarta, seperti ditulis Senin (8/2/2016).

"Thailand dan Vietnam, antara produksi, distribusi, dan pasokan bahan pangan lebih baik, lancar. Vietnam, misalnya, punya masterplan sektor pertanian yang bagus. Contohnya rasio antara lahan pertanian dan rumah penduduk sudah diatur. Memang di Indonesia pengelolaan ‎lahan pertanian masih lemah. Konversi lahan masif terjadi di mana-mana, kalau untung besar dijual saja," ujar Adi.

Sementara itu, katanya, pola distribusi dan jalur perdagangan di negara tetangga seperti Vietnam dan Thailand lebih baik. Arus perdagangan dari produsen ke konsumen lancar dengan dukungan transportasi dan infrastruktur memadai serta kesejahteraan atau daya beli masyarakatnya.

Vietnam, ia menuturkan, merupakan salah satu negara yang tertinggal dari Indonesia. Namun kini Indonesia bergantung pada impor beras dari negeri tersebut. Peta jalan sektor pertanian di Thailand pun bernasib sama dengan Vietnam, sehingga memiliki masa depan cerah.
"Pertanian yang maju dan kita kalah adalah dengan Thailand, seperti beras, sayur mayur, buah-buahan. Paling penting agen maupun pengecer bahan pangan tidak mematok marjin selangit, seperti di Indonesia," ucap Adi.
Hanya saja, Adi menepis anggapan harga beras Indonesia yang termahal dibanding negara lain se-ASEAN. Namun katanya, Menteri Pertanian pernah membeberkan harga beras di Indonesia jauh lebih murah dibanding negara di kawasan Asia Tenggara.
"Tapi kenapa harga beras impor Thailand sangat murah, saya duga ada dumping. Tapi saya tidak tahu persisnya," tutur Adi.‎ (Fik/Ahm)