KOMPAS.com – Siapa di antara kita yang tak suka manis? Makanan dan minuman manis seringkali jadi godaan yang sulit ditahan. Meskipun sangat enak dinikmati, ada jumlah takaran yang menjadi batas, diikuti risiko yang menghadang dari gula yang Anda konsumsi.
Berdasarkan rekomendasi WHO, membatasi asupan gula sampai hanya 25 gram per hari, atau setara 2 sendok makan, dapat memberi manfaat kesehatan tambahan untuk orang dewasa.
Namun di Indonesia, Asosiasi Gula Indonesia (AGI) menyebutkan konsumsi gula per kapita tahun 2014 mencapai 11,2 kilogram. Artinya, rata-rata penduduk mengonsumsi sekitar 30,7 gram gula per hari.
Merujuk penelitian tersebut, rata-rata asupan gula orang Indonesia tentu berisiko. Agar terhindar dari diabetes, mau tak mau kita—orang Indonesia—harus mulai mengurangi asupan gula harian.
Tak hanya soal jumlah, pilihan jenis gula juga bisa membantu Anda menekan risiko diabetes. Ada baiknya Anda juga mengenal ragam gula yang lumrah dijumpai dalam keseharian.
Pilah-Pilih Gula
Konsumsi gula pasir secara berlebihan tidak dianjurkan karena dapat dengan cepat menaikkan kadar gula dalam darah. Hasilnya, sebagian dari kita mencoba membatasi asupan gula menggunakan alternatif jenis gula selain gula pasir, misalnya gula batu.
Merujuk penelitian tersebut, rata-rata asupan gula orang Indonesia tentu berisiko. Agar terhindar dari diabetes, mau tak mau kita—orang Indonesia—harus mulai mengurangi asupan gula harian.
Tak hanya soal jumlah, pilihan jenis gula juga bisa membantu Anda menekan risiko diabetes. Ada baiknya Anda juga mengenal ragam gula yang lumrah dijumpai dalam keseharian.
Pilah-Pilih Gula
Konsumsi gula pasir secara berlebihan tidak dianjurkan karena dapat dengan cepat menaikkan kadar gula dalam darah. Hasilnya, sebagian dari kita mencoba membatasi asupan gula menggunakan alternatif jenis gula selain gula pasir, misalnya gula batu.
Namun, apakah benar gula batu adalah jenis pemanis yang paling aman dikonsumsi? Gula batu, yang umumnya berwarna putih atau kuning kecokelatan, diperoleh melalui proses kristalisasi larutan gula jenuh.
Proses ini hanya mengubah bentuk dari gula pasir, tapi tidak mengubah kandungannya. Hasil penelitian Global New Product Database (GNPD) tahun 2015 menunjukkan, selisih kandungan total gula antara gula batu dan gula pasir hanya 0,21 persen.
Itu artinya gula batu memiliki efek yang sama dengan dan gula pasir. Jika dikonsumsi secara berlebihan akan membuat kandungan gula darah Anda tinggi dan memperbesar risiko diabetes.
Ada baiknya Anda mengganti konsumsi gula harian dengan gula rendah kalori. Salah satunya gula rendah kalori Tropicana Slim.
Gula rendah kalori ini dapat memenuhi kebutuhan rasa manis dengan asupan kalori yang sangat kecil, bahkan hingga 0 kalori. Penderitadiabetes pun masih dapat menikmati rasa manis yang aman bagi tubuh.
Namanya pemanis buatan tentunya tidak lebih manis dari pemanis asli.......
BalasHapus