Selasa, 30 Juni 2015

Doa Bapa Kami versi Betawi


Babe kite nyang ade di surge
Dikudusin name Loe ye Beh ye
Datengleh kerajaan Loe di bumi atawe di surge sono
Jadileh ape nyang Loe mau deh Beh
Bagiin dong bocah2 Loe ini makanan secukupnye
Dan ampunin ‘deh aye dari segale sale kate ato ape kek Nyang kage berkenan di ati Babe
same kayak aye nih juge ngampunin sesame aye.
Dan jauhin aye dari nyang ja’at ja’at yah,
‘pan Loe ‘Beh nyang bosnye kerajaan dan kuase selame lamenye.
Udahan dulu ye ‘Beh, Amiiiiin

Senin, 29 Juni 2015

10 Makanan Aneh Ini Jadi Favorit Masyarakat Indonesia

10 Makanan Aneh Ini Jadi Favorit Masyarakat Indonesia

Indonesia memang terkenal sebagai surganya wisata kuliner dunia. Pasalnya keanekaragaman rasa dan selera dari berbagai jajanan tradisional dapat di temukan di negeri tercinta ini. Indonesia yang terdiri ari berbagai suku bangsa yang memiliki cita rasa khas masakan dan menu panganan sudah barang tentu berkontribusi atas beragamnya kuliner yang ada di sini.
Namun tahukah Anda jika tidak semua menu makanan di Indonesia itu bersahabat bagi seluruh masyarakat? Berbagai menu makanan berikut ini mungkin akan mengejutkan tidak hanya di telinga Anda tapi juga akan mempengaruhi selera makan Anda. Berikut 10 makanan asli Indonesia yang paling ekstrim dan mungkin terlihat menjijikkan.

1. MENU LEZAT ULAT SAGU KHAS PAPUA

Papua merupakan daerah di ujung timur dari Indonesia yang memiliki berjuta keunikan mulai dari suku, adat-istiadat hingga kulinernya. Ada satu kuliner yang ekstrim dari Papua yang juga menjadi makanan khas suku Kamoro yaitu ulat sagu. Jika kalian traveling ke Papua jangan lupa untuk mencicipi makanan khas yang satu ini, itupun jika Anda tidak merasa jijik.
Ulat Sagu Khas Papua (c) edisibloger
Ulat Sagu Khas Papua (c) edisibloger
Ulat sagu ini bisa ditemui pada pohon sagu yang sudah mati. Selain terdapat pada pohon sagu binatang lunak ini juga dapat ditemui pada pohon kelapa yang sudah mati. Biasanya ulat sagu ini dimakan mentah-mentah sebagai jamu dan obat kuat. Makanan ini juga dipercaya mengandung vitamin yang tinggi. Mau mencicipi?

2. BELALANG GORENG KHAS GUNUNG KIDUL

Kurang lengkap rasanya jika traveling ke Gunung Kidul namun tidak mencicipi kuliner khas daerah itu. Yap, Belalang Goreng menjadi menu kuliner ekstrim yang bisa kalian cicipi ketika mengunjungi kabupaten ini. Binatang yang biasa dijumpai di area persawahan ini memang sudah biasa dikonsumsi penduduk sekitar. Biasanya hewan ini digoreng hingga renyah baru dikonsumsi.
Belalang Goreng Khas Gunung Kidul (c) yogyakarta.panduanwisata
Belalang Goreng Khas Gunung Kidul (c) yogyakarta.panduanwisata
Menu ekstrim ini dapat ditemukan dengan mudah di kios-kios dadakan yang ada di sepanjang jalan Gunung Kidul. Tidak seperti kuliner ekstrim di Thailand yang mengolahnya dengan rasa original, di Gunung Kidul ini belalang goreng diolah beraneka rasa, ada pedas, manis ataupun original.

3. PANIKI SANTAN KHAS MANADO

Sudah pernah mencicipi kelelawar atau kalong? Jika belum Anda bisa datang ke Manado, Sulawesi Utara untuk mencicipinya. Di sana ada satu makanan khas yang berasal dari daging kalong, namanya paniki. Paniki santan sendiri adalah hidangan kuah santan berbahan utama daging mamalia yang aktif di malam hari tersebut.
Paniki Santan Khas Manado (c) kaskus
Paniki Santan Khas Manado (c) kaskus
Karena orang Manado suka pedas maka kuliner satu ini sudah pasti dipenuhi dengan potongan cabai yang sangat banyak. Namun unsur pedas ini bukan semata-mata karena orang Manado suka pedas saja melainkan memiliki fungsi lain yaitu untuk menyamarkan aroma kelelawar yang cenderung sangat amis. Selain diolah menjadi sayur santan yang pedas biasanya daging kelelawar juga disajikan dalam bentuk sate dan di goreng.

4. ULAT BULU KHAS PURWOREJO, JAWA TENGAH

Menu yang satu ini berasal dai Purworejo, Jawa Tengah. Warga di sana sudah biasa mengkonsumsi makanan satu ini. Ulat bulu menjadi makanan yang biasa di konsumsi karena dipercaya dapat menyembuhkan sakit gigi. Ulat bulu yang dikonsumsipun bukan sembarang ulat bulu lho melainkan dari famili Lyman Tridae dan ulat pohon turi.
Ulat Bulu Khas Purworejo, Jawa Tengah (c) triy.wordpress.com
Ulat Bulu Khas Purworejo, Jawa Tengah (c) triy.wordpress.com
Penyajiannya bisa langsung digoreng ataupun di sate. Ulat ini juga mengandung protein dan tidak beracun sehingga aman untuk dikonsumsi. Manurut orang yang sudah mencicipinya rasa dari ulat ini enak dan gurih. Apa kalian penasaran untuk ikut mencicipi menu kuliner yang satu ini?

5. SATE BIAWAK KHAS JAWA

Kalian tahu biawak kan? Binatang melata yang rupanya menyerupai komodo dan biasa hidup di sungai atau rawa-rawa. Konon daging biawak dapat digunakan sebagai obat untuk menyembuhkan penyakit gatal-gatal pada kulit. Caranya adalah dengan cara dibikin sate. Bahkan menu satu ini sudah menjadi obat tradisional Jawa yang cukup manjur bagi mereka yang sudah merasakan khasiat sate biawak.
Sate Biawak Khas Jawa (c) extraordinaryperson.wordpress.com
Sate Biawak Khas Jawa (c) extraordinaryperson.wordpress.com
Makan daging biawak memang dapat menyembuhkan gatal-gatal pada kulit bahkan daging biawak yang mengandung minyak biasanya dijual dalam bentuk botolan. Banyak sekali orang yang suka makan sate biawak ini sebab dibanding makanan ekstrim yang lain daging biawak ini terlihat tidak menjijikkan apalagi sudah dalam bentuk sate pasti rasanya lezat.

6. RUJAK CINGUR KHAS SURABAYA

Jangan dikira karena namannya adalah rujak maka isinya aneka macam buah-buahan yang dipadu dengan sambal yang pedas ya. Bahan dasar makanan khas Surabaya ini adalah cingur atau hidung sapi. Jika ingin mencicipi jangan sekali-kali membayangkan hidung sapi ketika masih hidup karena kami yakin itu akan merusak selera makan Anda.
Rujak Cingur Khas Surabaya (c) travelblog.ticktab
Rujak Cingur Khas Surabaya (c) travelblog.ticktab
Bahan-bahan yang ada dalam seporsi rujak cingur antara lain lontong, tahu, tempe, cingur, irisan beberapa buah seperti mentimun, mangga muda, bengkoang dan nanas. Bumbu yang digunakan sebagai sambalnyapun juga sangat khas yaitu terbuat dari petis udang dan cingur. Buat cita rasa yang sempurna nikmatilah rujak cingur bersama dengan kerupuk.

7. JUS CACING TANAH UNTUK PENAMBAH NAFSU MAKAN

Pernah mengkonsumsi cacing tanah? Bagi yang pernah menderita penyakit tifus pasti sudah merasakannya meskipun tidak secara langsung. Cacing tanah memang memiliki khasiat untuk menyembuhkan penyakit tifus, selain itu juga berguna untuk obat penambah nafsu makan.
Jus Cacing Tanah Untuk Penambah Nafsu Makan (c) azizahbligblog.blogspot.com
Jus Cacing Tanah Untuk Penambah Nafsu Makan (c) azizahbligblog.blogspot.com
Caranya tentu tidak dimakan mentah-mentah ya, ada berbagai cara untuk mengkonsumsinya salah satunya dengan cara di jus. Cacing tanah diolah dengan cara dikeringkan kemudian dijadikan serbuk sehingga nantinya bisa dijadikan jus. Merupakan resep turun temurun untuk obat buat anak yang sulit makan. Protein dalam daging cacing sangat tinggi manfaatnya. Nafsu untuk mencobanya?

8. TIKUS PANGGANG ALA MINAHASA

Yuk kita pergi ke Minahasa dan mencicipi kuliner ekstrim di sana berupa tikus panggang. Konon bagi yang sudah mencicipinya rasanya lezat seperti ayam bakar lho, Anda percaya? Tikus-tikus ini diolah dengan cara di panggang dengan diolesi mentega sehingga disebutlah dengan nama tikus panggang mentega.
Tikus Panggang Ala Minahasa (c) selerapelik.blogspot.com
Tikus Panggang Ala Minahasa (c) selerapelik.blogspot.com
Jangan negative thinking dulu ya sebab tikus-tikus yang di masak ini bukan dari jenis tikus yang suka berkeliaran di rumah kalian atau ditangkap dari got-got yang kotor. Tikus-tikus tersebut di tangkap dari hutan yang belum terkontaminasi dengan sampah-sampah manusia.

9. LAWAR BALI MAKANAN TRADISIONAL BALI

Kuliner yang satu ini jikapun rasanya enak namun tidak direkoendasikan bagi mereka yang memeluk agama islam sebab bahan bakunya dari daging babi. Makanan tradisional khas Bali yang disebut Lawar ini berbahan dasar daging babi, darah babi yang masih segar, parutan kelapa dan bumbu-bumbu rempah lainnya.
Lawar Bali Makanan Tradisional Bali (c) thejakartapost
Lawar Bali Makanan Tradisional Bali (c) thejakartapost
Pada awalnya hidangan ini hanya khusus untuk disajikan pada upacara adat maupun keagamaan. Namun kini hidangan ini telah menjadi menu yang disajikan di hotel berbintang di Bali. Bentuknya mirip dengan makanan khas Jawa bernama trancam hanya saja ada tambahan daging babi cincang, darah babi, sayuran dan parutan kelapa.

10. PAKASAM MAKANAN KHAS SUKU BANJAR

Pernah makan makanan yang dibiarkan selama berminggu-minggu terlebih dahulu sebelum dikonsumsi? Mungkin sebagian dari kita menganggapnya sebagai makanan yang busuk namun lain halnya jika di Banjar, Kalimantan Selatan. Suku Banjar menjadikan makanan ini sebagai menu khas sukunya.
Pakasam Makanan Khas Suku Banjar (c) amanpagum
Pakasam Makanan Khas Suku Banjar (c) amanpagum
Namanya adalah Pakasam yaitu produk bahan makanan yang berasal dari fermentasi ikan air tawar yang rasanya asam. Makanan ini berbahan dasar ikan yang dibersihkan sisiknya dan direndam dalam larutan garam selama dua hari. Kemudia dibubuhi sumber bakteri asam laktat dan disimpan dalam wadah selama seminggu, gunanya agar ikan berfermentasi. Barulah setelah itu ikan dapat dikonsumsi.
Dari sekian banyak menu kuliner asal Indonesia daftar tersebut adalah beberapa jenis kuliner ekstrim dan menjijikkan bagi orang awam yang tidak pernah mengkonsumsinya. Bagaimana dengan Anda setelah membaca ulasan kuliner menjijikkan tersebut, makin penasaran untuk mencicipinya?

Ulat Sagu





Ini cerita tentang salah satu sumber protein yang sangat baik, terlepas dari rupanya, untuk kita. Nama latinnya Rhynchophorus ferruginenus atau lebih dikenal sebagai ‘ulat sagu‘. Ulat ini adalah larva dari kumbang merah kelapa. Sebagai sumber protein ulat sagu bisa dijadikan bahan subsitusi pakan ternak atau juga lauk bergizi yang bebas kolesterol. Kandungan protein ulat sagu sekitar 9,34%, sedangkan pakan berbahan utama ulat sagu sekitar 27,77%. Selain kandungan protein yang cukup tinggi, ulat sagu juga mengandung beberapa asam amino esensial, seperti asam aspartat (1,84%), asam glutamat (2,72%), tirosin (1,87%), lisin (1,97%), dan methionin (1,07%).
Ulat ini hidup di batang sagu yang membusuk. Biasanya ia akan muncul pada batang pohon yang telah selesai dipangkur. Membusuknya batang pohon akan memancing kedatangan kawanan kumbang untuk bertelur di sana. Nah, ulat yang berasal dari telur yang menetas itulah yang akan menjadi santapan lezat orang Kamoro, Papua.
Setiap perempuan Suku Kamoro diwajibkan mencari sagu setiap hari. Sagu tetap menjadi pilihan utama makanan pokok masyarakat ini meski mereka telah mengenal beras. Pada sagu yang berbentuk lontong, sebelum dimasak harus dibelah terlebih dahulu untuk memasukkan ulat sagu sebagai isinya. Selain terasa lezat, masyarakat Kamoro juga meyakini ulat sagu bisa menjadi makanan suplemen untuk kesehatan mereka. Proteinnya yang tinggi serta tidak mengandung kolesterol dan lemak dapat menjadi penambah tenaga.
Orang Kamoro meyakini ulat sagu, yang dalam bahasa setempat disebut ‘koo‘, mengandung banyak vitamin. Semakin banyak menyantap ulat sagu, akan semakin sehat dan besar serta perkasa pula tubuh mereka.
Ulat sagu ini juga dapat dimakan dengan cara dibakar. Ulat sagu itu ditusuk seperti satai lalu dipanggang, atau dimasukkan ke dalam bola sagu yang kemudian dibakar sekitar setengah jam hingga ulat matang di dalamnya. Hidangan yang disebut ‘manggia‘ ini ternyata sungguh lezat. Tubuh ulat sagu yang melumer meninggalkan rasa gurih nan legit di lidah. Sedangkan bagian kepalanya yang renyah mengingatkan kita pada rasa kulit ari jagung yang terbakar saat dibuat berondong (pop corn).
Selain dibakar, ulat ini pun nikmat dibuat sambal ulat sagu yang pedas dan asam menyegarkan. Bahkan, kalau suka, dimakan mentah atau hidup-hidup pun jadi!
Bentuknya sangat lucu. Badannya gendut berwarna putih, sedangkan kepalanya berwarna coklat tua mengilap. Kalau berjalan, terlihat seperti sedang menari perut. Menurut mereka yang pernah mencicipinya, setelah digigit di dalam mulut, mengalir juice dari dalam ulat yang terasa manis dan kulitnya yang renyah. Rasanya mirip dengan buah lengkeng dan tekstur kulitnya mirip dengan buah leci atau rambutan.
Masyarakat pribumi di Sarawak dan Sabah menyebutnya sebagai ulat mulung. Di Pasar Tamu Serian, ulat mulung ini dijual seharga 20 sen seekor atau RM30 sekilogram.
Di Kabanjahe, Sumatera Utara, ulat sagu disebut ‘kidu’. Bondan Winarno dan William Wongso termasuk yang pernah mencicipi kidu. Menurut Bondan, rasanya seperti santan, gurih. Di daerah Blora, ada tempat makan yang menyajikan menu “cah kangkung ulat sagu”. Rasanya pedas dan gurih. Di Tanah Grogot, Kalimantan Timur, ulat sagu diolah menjadi ‘gulai ulat sagu’. Ulat sagunya gemuk-gemuk dan besar.

Jumat, 19 Juni 2015

Orang Kreatif Beresiko Gila?

KOMPAS.com - Ini pertanyaan yang telah menggelitik para filsuf selama berabad-abad: Apakah Anda harus sedikit gila untuk menjadi kreatif? Para peneliti genetika sekarang mulai berpikir: yang membuat seseorang kreatif, juga dapat membuat mereka gila.

Seniman Vincent Van Gogh menghasilkan lukisan ikonik seperti "Starry Night." Ahli matematika John Nash menciptakan ide-ide revolusioner di bidang ekonomi. Van Gogh dan Nash dianggap jenius di bidangnya. Keduanya juga menderita halusinasi dan gangguan emosional.

Ahli genetika Kári Stefánsson ingin mengetahui perbedaan antara otak brilian yang mampu menghasilkan lukisan luar biasa dan membuat kita kagum dengan kebenaran matematika, dengan otak orang kebanyakan.

“Untuk menjadi seseorang yang kreatif, Anda harus memiliki kemampuan untuk berpikir di luar 'kotak.' Dan ketika Anda meninggalkan 'kotak' di pagi hari, Anda mungkin tidak dapat kembali ke dalam 'kotak' di malam hari,”  ujar Stefánsson.

Jadi ia dan rekan-rekannya dari deCODE Genetics di Islandia mengumpulkan informasi dari puluhan dan ribuan aktor, musisi, seniman visual, and para penulis dari seluruh Islandia dan menelusuri gen mereka.

Hasilnya menunjukkan banyak variasi gen yang juga ditemukan pada seseorang yang menderita skizofrenia, sekalipun para seniman tersebut tidak menderita penyakit tersebut. Stefánsson mengatakan perbandingan ini juga seperti pedang bermata dua. 

“Sama halnya dengan hampir segala sesuatu di dunia ini, ada harga yang harus dibayar untuk kreativitas. Bagi sebagian orang ini sesuatu yang baik, bagi sebagian yang lain sesuatu yang buruk," kata Stefánsson.

Menurut Stefánsson, pemahaman terhadap hubungan antara kreativitas dan penyakit mental dapat membantu para profesional di bidang kesehatan dalam merawat penderita skizofrenia untuk dapat mengendalikan penyakit tersebut sementara memetik berkah terselubung darinya

Jumat, 05 Juni 2015

Ave Maria - in Arabic


Koesplus


Sampai Kapan Harus Minum Obat Hipertensi?

KOMPAS.com - Perubahan gaya hidup merupakan lini pertama pengendalian penyakit tekanan darah tinggi. Tetapi pada kondisi tertentu, dokter akan memberikan terapi obat-obatan pada orang yang terdiagnosis hipertensi.

Orang yang tekanan darahnya mencapai 160/90 akan langsung diberikan dua obat kombinasi untuk menurunkan tekanan darahnya. 

"Walau sudah diberi obat tetap gaya hidupnya harus diubah," kata dr.Siska S.Danny, Sp.JP, dari RS.Harapan Kita Jakarta, dalam acara media edukasi yang diadakan PT.Omron di Jakarta (31/3).

Siska mengatakan, pengobatan hipertensi adalah pengobatan jangka panjang, bahkan seumur hidup. "Banyak pasien yang tidak tahu harus minum obat karena penyakitnya memang tidak ada gejala dan keluhan," ujarnya.

Ia menegaskan, tujuan utama pengobatan hipertensi bukanlah mencapai angka normal tekanan darah, melainkan menurunkan risiko komplikasi.

Orang yang memiliki tekanan darah 180/90 memiliki risiko terkena penyakit jantung dan kardiovaskular sampai 8 kali lebih besar dibandingkan dengan orang yang tekanan darahnya normal. Sayangnya, ketaatan pasien pada pengobatan sangat rendah.

Selain tidak bergejala, banyak juga pasien yang tak mau minum obat hipertensi karena takut ginjalnya rusak. 

"Namanya obat pasti ada efek sampingnya, tapi risikonya kecil jika dibandingkan dengan tidak mengonsumsi obat," tegasnya.

Walau tekanan darah sudah kembali normal, namun pasien perlu berkonsultasi dulu dengan dokter sebelum menghentikan pengobatan. "Ada pasien yang setelah mengubah gaya hidupnya jadi lebih sehat tekanan darahnya turun. Tapi tetap harus dimonitor secara berkala. Jadi konsultasikan dengan dokternya," katanya.